Lagi-lagi kebakaran terjadi di jakarta, kawasan yang dihajar sijago merah adalah kawasan Tambora, Jakbar! Kawasan terpadat se-Asia ini terbakar gara-gara kompor meleduk! Tepatnya sih tabung gas yang meletus. Kasihan, harta benda tidak dapat diselamatkan dan ujung-ujungnya dampak Sosial semakin sulit untuk ditanggulangi.
Warga yang tak punya rumah tersebut akhirnya tinggal dikolong jembatan, trus bagaimana dengan masa depan anak-anak mereka? apakah pemerintah juga responsibel atas masalah seperti ini? atau malah sibuk menyambut Obama? Dari pada menerka-nerka hal yang tidak pasti, kita antisipasi aja beberapa hal sebelum meng-install tabung dan kompor gas! karena jika salah bisa fatal, bukan diri sendiri sama keluarga yang rugi,tetangga yang gak tahu apa-apa juga kena getahnya!
1. Bulan dan Tahun Kadaluwarsa
Bahan yang biasa dipakai adalah carbon steel SA 516. Kalo manufakturnya bagus, its no problem! nah kalo perusahaan yang bikin abal-abal akan diksih spek SA 516 banci (kandungan logamnya gak sesuai ASTM) dan biasanya product dari cina. setiap plate ada sertifikatnya dan kalo banci pasti sertifikatnya bodong. So dalam MDR (manufacturing data record) sertifikat plate akan nipong (istilah nipu dalam bidang pressure vessel)
dari sini akan berpengaruh pada kekuatan tabung saat menahan tekanan gas ELPIJI.
Pengelasan. Pengelasan yang dipakai adalah SAW (Sub Arch Welding), merupakan teknik pengelasan paling efisien untuk pressure vessel yang tebal. Namun jika operatornya tidak bersertificate…bisa-bisa bahaya tuh hasil pengelasannya. karena untuk pressure vessel tidak boleh terjadi cacat pada material maupun pengelasan. sertifikat yang umum dipake bisa Migas ataupun Depnaker.
Pengecekan pengelasan. hasil pengelasan akan di cek memakai Penetrant-test dan X-ray! sebenarnya ada toleransi dalam hal cacat pengelasan, tergantung NDE level II ataupun WI-nya. Biasanya untuk mass product WI atau NDE meloloskan produk yang mestinya reject (meski tidak semua WI dan NDE melakukan). nah inilah yang membuat tabung riskan meledak jika terjadi retak ataupun korosi.
yang terakhir tabung-tabung ini akan diuji dan ditera ulang oleh Depnaker, adapun kode-kode yang dipakai saat tera ulang (menunjukkan Waktu kadaluwarsa) biasanya A,B,C,D dan 2 angka yang menunjukkan tahun. misal D08 berarti akan ditera ulang pada kuartal IV tahun 2008!
2.Tekanan Max tabung ELPIJI
Entah tabung diisi elpiji atau dicampur air, perlu diperhatikan tekanan tabung saat beli. Sampeyan bisa cek di stempelnya, berapasih kekuatan tabung menahan beban. ada kode TP (Total Pressure) yang ditunjukkan dalam satuan Kg/cm2 G atau Bar. jika di stamp cuma tertera 29 Kg/cm2 G, trus ketika beli dan dicek kok ampe 32 Kg/cm2 G atau 32 Bar beratri perlu digemboskan dulu! jangan seneng karena dapat lebih, bahaya! tabung bisa meleduk
3. Cek Regulator dan Sil Karet/ O-ring
Cari regulator yang penonjok dopnya panjang! ternyata Dop gas elpiji gak presisi banget (dari pengalaman). ada yang terlalu panjang dan yang ngepas. so kita harus milih regulator yang panjang batang penonjoknya, sehingga ketika kenob diputar gas elpiji langsung mengalir keluar. kalo batang regulatornya pendek pasti diutak-atik karna kompor ogah menyala.
Yang gak kalah penting adalah sil karet/o-ring! dari beberapa kejadian selain kondisi tangki yang tidak standart, o-ring adalah penyebab kompor meledak. maklum gas elpiji reaktif dan ketika o-ring bocor gas akan keluar dan terkonsentrasi didapur. begitu anda menyalakan saklar lampu maka akan terdengar BOOMB! hanguslah seisi rumah. ketika memasukkan regulator ketabung gas, oleskan busa sabun dari tempat cucian piring ke sekitar mulut regulator. jika ada gelembung udara berarti gas bocor! its simple and very easy to practice………..
Yup bro sering kendor oringnya, apalagi kalau gas mau habis tekanan berkurang jadi bocor
ati-ati aja ben ora meleduk
seep bro, sama-sama
Yang sering terjadi dirumah saya, tabung 3kg. mengembun dan bahkan keluar lapisan Es dibagian bawah tabung … kenapa ya?
pada tekanan yan tinggi beberapa bahan kimia mengalami “anomali” tersebut. hal serupa juga terjadi pada freon (ac/kulkas). nah kalo freon dimanfaatin buat humidifier……yang penting gak over pressure aja
dari pengalaman saya, klo sampai ada embun gitu berarti ada kebocoran yg sangat kecil kadang gak kedengeran meskipun telinga kita tempelkan ke regulatornya. sebaiknya cek total (ganti karet o-ring) yg kondisinya bagus. selain itu boros (cepet abis itu gas).
sering tuh.. kejadian.. ternyata emang sambungan las di tengah itu yang sering bocor…
yah….ati2 aja…gal ada salahnya teliti..toh kita beli kok