Ditengah hingar bingar kasus Gayus…..ditengah polemik harga Pertamax yang naik turun…dan juga ditengah ributnya aggota DPR yang pengin Piknik keluar negeri…ternyata banyak rakyat yang harus rela mengantri dari pagi (esuk uthuk-uthuk)…ke terapi ceragem…dengan harapan penyakitnya kunjung membaik. “Mbah kok mau ngantri emang sakit apa mbah?”…”oh simbah ini sudah lama kena stroke…penginnya ya bisa jalan kembali…agar tidak merepotkan anak cucu”…begitu jawab simbah yang belum begitu tua..dengan wajah penuh harapan!! “Kenapa kok tidak kerumah sakit mbah?” Simbah mana punya biaya ke rumah sakit tho le?!….Kalo dengan terapi ceragem kan cukup lima ribu…seandainya tidak bawa duit ..tabibnya juga tetap melayani dengan ramah….” oh…ternyata begitu….
Memang beda kalo ke rumah sakit…orang2 dekil yang mengantri ini pasti membuat para-medisnya alergi…suara ketus pasti keluar dari wajah manis tapi bengis…..soalnya begawan juga pernah ngalami dewe…padahal biaya sudah dilunasi…dikira belum bayar sama sekali….(nasib muka orang ndeso….mukanya mirip orang tak berduit)…
Ketika masuk ke “klinik ceragem” begawan iseng2 bertanya…”pak…memang kalo diterapi apa penyakitnya bisa sembuh???” dengan arif beliau menjawab….”Mas…ceragem ini hanya sebagai sarana dan usaha….sugesti seseoranglah yang berperan besar dalam meredakan penyakit…dan tentu saja kuasa Tuhan!! sebab Dia-lah yang bisa menyembuhkan dan memberikan penyakit kepada seseorang!! ” Seraca teknis ceragem hanya melancarkan peredaran darah dan menormalkan syaraf2 yang tegang saja…..kalo mas diceragem pasti gak ngefek apa2….” wehehehehe…ternyata begitu..pantes, meskipun begawan suka ketiduran diatas ceragem ketika main ke tempat paklik kok gak ngaruh apa2…..
Trus mana janji pemerintah?? Mengapa masyarakat menengah kebawah lebih memilih terapi yang hasilnya tidak terukur ini….mana janji kalo rakyat miskin bebas biaya perawatan ke Rumah sakit?? Mengapa mereka masih membebani dengan berbagai kebijakan yang membuat inflasi tidak terkontrol……
apakah ini asal-muasal berbagai kerusuhan di Indonesia?? Kenapa juga isu SARA di tabuh terus untuk membentuk opini publik….disaat undang2 dasar dipolitisasi agar menjadi ladang bisnis baru mereka mengabaikan rakyat!!!
antri 1
baca kalimat terakhir bikin mendidih otak, revolusi atau nunggu kiyamat, biar pengadilan Alloh yg menegakan undang2
sabar om…..lihat realita saja
kasus in tak terjadi di desa saja atau kota saja, namun desa kita sama saja mbludagnya
tapi perlu kita ketahui rakyat indonesia itu LEBAY…
ada yang ngomong sini manjur semua kesini..
masih ingatkan ponari…
500 an orang di gedung DPR + 2 orang di istana yg ditunjuk rakyat untuk mensejahterakan mereka malah cuma bisa bermain ‘sinetron’!
Potret indonesiaku seperti ini? 😦
rumah sakit itu harusnya berpatokan pada 5osial, bukan bisnis:
http://maskurmambang.blogspot.com/2010/12/bisnis-orang-sakit.html
disisi lain pemerintah mendrive RS untuk mandiri,,
dengan cara dikurangi jatah anggarannya sedikit demi sedikit,,dipersilahken untuk mulai profit oriented..
seperti halnya yg dilakukan pada Perguruan tinggi negeri dan RSBI
susah tergoda untuk tidak menjadikannya bisnis pak, karena bisnis yg satu ini nggak akan pernah kehabisan konsumen dan konsumen bisnis ini selalu sifatnya irrasional (apapun kata dokter akan diikuti) dan budgetnya selalu ada (apapun dijual biar bisa sembuh)
Just info saja, kalau di Solo, masyarakat kelas bawah yang mau berobat gratis disalah satu R.S rujukan bisa lho, asal mau mendaftarkan diri sebagai peserta Jamkesmas dibalaikota. Kalau tidak salah perorang mendapat jatah 2,5jt untuk biaya R.S, apa ngga josss tu pemerintah kota Solo.
Memang beda kalo ke rumah sakit…orang2 dekil yang mengantri ini pasti membuat para-medisnya alergi…suara ketus pasti keluar dari wajah manis tapi bengis…..soalnya begawan juga pernah ngalami dewe…padahal biaya sudah dilunasi…dikira belum bayar sama sekali…
rs mana itu mz?
kapan2 aku tak mampir…
datang ajah ke tangerang….pura2 pake pakean lusuh…trus minta kamar kelas I….pasti ditanya penjaminnya siapa trus kerja dimana….kalo ngomong gak ada penjamin…siap2 aja terkapar di emperan rumah sakit…ane gak enak kalo sebut nama…dikira pencemaran nama baik…toh sudah ada korban pencemaran nama baik!!!
*setiap pemimpin PASTI akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.
*indonesia ku sayang indonesia ku malang… Hiks.
ORANG MISKIN dilarang SAKIT!
ambulan zig zag….
Satu kata gua sedih gan 😦
alhamdulillah loh rmah q jd puskesmas kecil,,byak org therapi,,dan hasily mreka merasa nyaman bsa terapi rutin dan gak mngeluarkan byak biaya,,sya bsykur klwrga sya bsa mbtu mringan kan beban moril maupun materi bgi or2 d sktar lingkungan sya,,trima ksihh ceragem!